PAPPER
Kitab-Kitab
Allah
Yang
Diturunkan Kepada para Rasul
Nama : Alfian Nurfaizi (02)
Pembimbing : Ibu Muharning, S.Ag
Mapel : Aqidah Akhlak
Kelas
Aksel
MTsN
Model Babat
Tahun
Pelajaran 2012/2013
Kitab
Taurat ke Nabi Musa as
v Sejarah Diturunkan
Nabi
Musa diutus untuk menghadapi Raja Fir’aun dan Bani Israil yang terkenal keras
dan kejam. Keadaan itu merupakan tantangan yang sangat berat bagi nabi Musa.
Namun Nabi Musa menghadapinya dengan penuh keberanian, ketabahan, dan kesabaran
serta kemauan yang keras yang tak kenal putus asa.
Setelah
beliau menghadapi Raja Fir’aun dan para tentaranya yang kejam dan akhirnya Raja
Fir’aun dan tentaranya tenggelam, Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai. Ia
meninggalkan kaumnya dan menyerahkan kaumnya kepada penjagaan Nabi Harun,
saudaranya. Di Gunung Sinai, Nabi Musa berpuasa selama 30 hari. Kemudian
puasanya ia sempurnakan menjadi 40 hari. Dalam keadaan suci, Nabi Musa mendengar firman Allah SWT. Lalu
secara langsung ia dikaruniai kitab Taurat yang berisi nilai-nilai dan pedoman
hidup bagi umatnya.
v Dalil –
dalil mengenai Kitab Taurat
“Dan (ingatlah), ketika Kami
berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara
yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.”
(QS. Al Baqarah : 53)
“Dia menurunkan Al Kitab (Al
Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali
Imran : 3)
“Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang
sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS.
Al Maidah : 44)
“Dan mereka tidak
menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata:
“Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia.” Katakanlah: “Siapakah yang
menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi
manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai,
kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya,
padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui(nya) ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian
(sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka
bermain-main dalam kesesatannya” (QS. Al An’am : 91)
“Dan Kami iringkan jejak
mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al
Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan
kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran
: 48)
v Nama menurut
Lughoh (bahasa)
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani, “Thora” yang
berarti ajaran. Kitab Taurat itu sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani.
Kata “Thora” diterjemahkan kedalam bahasa Yunani Kuno dengan nama Nomos yang
artinya Hukum. Karena terdiri atas lima kitab, maka Taurat disebut juga “Lima
Kitab Musa”. Nama
Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini
adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima
oleh Nabi Musa as.
v Isi Kitab
Taurat
Ø
Berikut
ini adalah macam-macam penjelasan mengenai “Lima Kitab Musa” :
a. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian
Adam dan Hawa serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan
sejumlah Nabi sampai Yusuf as.
b. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani
Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun,
keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa
as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.
c. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat.
d. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas
Bani Israil pada zaman Nabi Musa as.
e. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian
Bani Israil dari Mesir dan pengulangan kumpulan peraturan.
v
Dalam
Kitab Taurat terdapat Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah
SWT yang diterima oleh Nabi Musa as, yaitu :
1. Keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2. Larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat
diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat,
maupun di air.
3. Perintah menyebut nama
Allah SWT dengan hormat
4. Perintah memuliakan hari
Sabat (sabtu)
5. Perintah menghormati
ayah-ibu
6. Larangan membunuh sesama
manusia
7. Larangan berbuat cabul
(mendekati zina)
8. Larangan mencuri
9. Larangan berdusta
(menjadi saksi palsu)
10. Larangan berkeinginan
memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.
v Umat Nabi
Musa as
Nabi
Musa memiliki umat yaitu Bani Israil. Orang Yahudi menyebut kitab suci mereka
adalah “Tanak” dan Taurat adalah bagian pertama dari kitab suci tersebut. Orang
Kristen menyebut Tanak dengan “Perjanjian Lama”, sehingga semua berasal dari
Taurat.
Kitab
Zabur kepada Nabi Dawud as
v Sejarah
Diturunkan
Nabi
Dawud adalah keturunan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya bernama Yisya. Ia anak bungsu
dari 13 bersaudara, ia berasal dari
keluarga Bani Israil. Sejak kecil Dawud adalah seorang pekerja keras dan
penyayang binatang. Ia bersama kakanya sering menggiring ternak gembalanya ke lembah-lembah
yang subur.
Ketika
beranjak dewasa Dawud dan dua kakaknya ikut bertempur melawan pasukan Raja
Jalut dari Filistin (Palestina) yang menjajah Bani Israil. Dalam pertempuran
itu Dawud dapat membunuh Raja Jalut. Dawud kemudian menikah dengan Mikyal,
putri Raja Talut. Raja Talut menyerahkan mahkota kerajaan kepada Dawud. Dawud
ketika itu berusia 30 Tahun. Pada usia 40 Tahun Dawud diangkat menjadi nabi.
Allah SWT memberinya kitab Zabur.
v Dalil –
dalil mengenai Kitab Zabur
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il,
Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami
berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An Nisaa : 163)
“Jika mereka mendustakan
kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula),
mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi
penjelasan yang sempurna” (QS. Al Baqarah : 184)
“Dan sungguh telah Kami
tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi
ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (QS. Al
Anbiyaa : 105)
“Dan Tuhan-mu lebih
mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami
lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’ : 55)
v Nama menurut Lughoh dan
Istilah
Zabur
berasal dari kata “Zabara” yang artinya menulis. Menurut Istilah, Zabur adalah
kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Dawud as. Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari
zabaraayazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang
tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmuur (jamaknya
mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmor (nyanyian rohani yang dianggap
suci).
v Fungsi dan Tujuan Kitab Zabur
Fungsi
diturunkannya kitab Zabur adalah sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi umat
Nabi Dawud as.
Adapun
tujuan diturunkannya Kitab Zabur adalah :
1. Membawa berita gembira bahwa
bumi ini dipusakai kepada hamba yang saleh.
2. Pemberi peringatan agar
tidak ada alas an bagi manusia untuk mengingkari adanya Allah.
3. Agar manusia dapat mengambil
pelajaran dari pengalaman hidup sehari-hari.
4. Memberi peringatan agar
manusia senantiasa menyembah Allah.
5. Menyuruh manusia untuk
bersyukur dan berdoa kepada Allah.
6. Memberi peringatan, perbuatan
jahat akan dibalas dengan siksa atau sengsara. Perbuatan baik akan dibalas
dengan pahala atau kebahagiaan.
v Isi Kitab
Zabur
Kitab Zabur
berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci yang berasal
dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah
tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. mulai dari
mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, sukacita
kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang
akan datang. Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau
syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT
mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Secara garis besarnya,
nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari lima macam:
1. Ratapan
dan doa individu
2. Ratapan-ratapan
jamaah
3. Nyanyian
untuk raja
4. Nyanyian
liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan
5. Nyanyian
perorangan sebagai rasa syukur
Nyanyian
pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur:146
1. Besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah.
2. Maka aku akah memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi
pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada
mempunyai pertolongan.
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan
pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya
dan yang menaruh harap kepada Tuhan Allah.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang
menaruh setia sampai selamanya.
7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang
lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara.
8. Dan Allah membukakan mata orang buta, Allah menegakkan orang yang tertunduk,
dan Allah mengasihi orang yang benar.
9. Bahwa Allah akan berkerajaan kelak sampai selamaalamanya dan
Tuhanmu, hai Zion! Zaman berzaman. Besarkanlah Allah olehmu.
v Umat Nabi
Dawud as
Nabi
Dawud diutus Allah kepada umat atau Bani Israil. Sebelumnya, banyak pelajaran
Nabi Musa yang harus ditaati oleh Bani Israil. Salah satunya adalah larangan
melakukan kegiatan duniawi pada hari Sabat (Sabtu). Nabi Dawud mempertahankan
larangan itu bagi seluruh Bani Israil. Nabi Dawud meminta agar bangsa Bani
Israil menyucikan hari Sabtu.
Karena
hari sabtu adalah hari yang disucikan maka para nelayan tidak melakukan
penangkapan ikan. Dengan demikian ikan-ikan di laut bebas berenang dan
terapung-apung di permukaan laut. Para nelayan di Desa Ailat, di tepi Laut
Merah tertarik untuk menangkap ikan-ikan itu. Mereka tidak menghiraukan
larangan nabi Dawud. Walaupun sudah diperingatkan oleh Nabi Dawud, mereka tetap
turun menangkap ikan di laut.
Nabi
Dawud pun berdoa kepada Allah SWT. Doa itu dilakukan oleh Allah SWT, lalu
terjadilah gempa yang dahsyat dan membinasakan mereka yang membangkang. Firman
Allah dalam Al-A’raf ayat 163-165 yang artinya sebagai berikut :
Dan
Tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabat, di waktu datang kepada mereka
ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan
di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.
Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka Berlaku fasik.
Dan
(ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan
azab yang Amat keras?" mereka menjawab: "Agar Kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.
Maka
tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan
orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada
orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat
fasik. Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut merah antara kota Mad-yan
dan bukit Thur. Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu,
karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat. Alasan mereka itu
ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.
Kitab
Injil kepada Nabi Isa as
v Sejarah
Diturunkan
Nabi
Isa dilahirkan pada tahun 1 masehi di Palestina. Ibunya adalah Maryam binti
Imran. Ia lahir tanpa ayah, hal ini merupakan keistimewaan sekaligus kekuasaan
Allah.
Setelah
berusia 30 Tahun, Isa diangkat menjadi Rasul. Ia diutus untuk memimpin Bani
Israil, dan kepadanya diturunkan Kitab Injil. Injil artinya kabar yang baik.
v Dalil –
dalil mengenai Kitab Injil
Dia
menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan
Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.
Al Maidah : 46)
“Dan
Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS.
Ali Imran : 48)
“Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.” (QS. Al Fath : 29)
v Nama menurut Lughoh dan
Istilah
Kata
Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar
gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya
dengan berita akan kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang
terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para
pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33
tahun. Lalu ia diangkat/diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran kaum Yahudi
yang ingin menyalibnya.
v Fungsi dan
Tujuan Kitab Injil
Injil termasuk kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa as.
Sebagai umat Islam, kita wajib mengimani keberadaan kitab injil tersebut. Sebagaimana
kitab suci terdahulu, maka fungsi kitab Injil adalah sebagai petunjuk bagi
manusia menuju jalan yang benar. Dalah Surat Ali Imran ayat 3 Allah berfirman :
Dia menurunkan
Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Sebagaimana
kitab Taurat, kitab Injil bertujuan :
Mengembalikan Bani Israil dari penyelewengan, mencegah mereka dari kesesatan,
dan bertakwa, Serta taat kepada Allah.
Sebagaimana
Allah berfirman dalam Az-Zukhruf ayat 63-64 disebutkan :
Dan
tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah (kepada) ku".
Sesungguhnya
Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang
lurus.
Yang
dimaksud dengan hikmat di sini ialah kenabian, Injil dan hukum.
v Isi Kitab
Injil
Isi pokok Kitab
Injil yang merupakan wahyu dari Allah meliputi:
a. Membenarkan ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya.
b. Kisah-kisah tentang hal-hal yang bersifat gaib dan luar biasa, yakni
mu’jizat dari Nabi Isa as.
c. Mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
d. Menyuruh umatnya untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yakni
kembali ke jalan yang benar sebagaimana yang telah dirintis oleh para nabi
sebelumnya.
e. Mengabarkan tentang akan diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW.
Adapun
Kitab Injil yang digunakan oleh umat Kristen saat ini tidak murni lagi sebagai
firman Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
v Umat Nabi
Isa as
Meskipun
Nabi Isa as telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengajak umatnya untuk
berimaan kepada Allah, namun hanya sebagian kecil umatnya yang mau menerima
seruannya.
Bermacam-macam
mu’jizat yang diberikan Allah kepada Nabi Isa pun tidak membuat mereka sadar
dan kembali ke jalan yang benar. Bahkan mereka memusuhi dan ingin membunuh nabi
Isa as. Allah mahakuasa, dia mengazab orang-orang yang tidak beriman
kepada-Nya. Sebagaimana telah diceritakan di atas, salah seorang pengikut Nabi
Isa as yang berkhianat telah diserupakan wajahnya seperti wajah Nabi Isa dan ia
pun dibunuh oleh orang-orang yang berniat membunuh Nabi Isa. Sedangkan Nabi Isa
dan orang-orang yang beriman kepada kitab yang dibawa oleh Nabi Isa,
diselamatkan oleh Allah SWT.
v Perlu
diketahui untuk menambah keimanan
Penting untuk kita ketahui,
bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Kalau begitu dari
manakah Injil yang ada saat ini? Tidak lain karya orang-orang Yahudi yang
ditulis beberapa waktu lamanya setelah Nabi Isa as. wafat. Pada mulanya beredar
puluhan Injil, namun dalam Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea, – suatu
tempat di Asia Kecil, dekat Konstantinopel – pada tahun 325 M yang diadakan
oleh Kaisar Constantinus, diputuskan hanya empat injil yang sah.
1.
Injil Matius karya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang
Yahudi yang mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.
2.
Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar,
sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama
Yahudi, kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa
penulis Injil Markus adalah guru markus, ialah Petrus.
Markus
adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara
(untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap
di Mesir. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada
tahun 62 M.
Markus,
menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus.
Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika
Utara, Mesir, dan Habsy. ltulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi
Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan,
melainkan Nabi dan Rasul sebagaimana Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Tuhan yang lain.
3.
Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani.
Sumber lain mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan
keduanya tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Lukas maupun
Paulus bukanlah murid Yesus.
4.Injil
Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M
oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di
Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid Murid Yesus,
sebab ia terbunuh pada tahun 70 M.
Prof. Stadlein menegaskan
bahwa Injil Yahya dikarang oleh seorang mahasiswa dari perguruan Iskandariyah
pada abad kedua masehi. Pendapat inilah yang cukup beralasan. Mengapa? Injil
Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-mula datang
dari mazab Iskandariyah yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea pada tahun
325 M semasa Kaisar Constantinus.
Yang jelas Injil Yahya
sengaja ditulis untuk menegaskan tentang ketuhanan Yesus. Tentang sejarah
penulisan Injil Yahya ini lebih lengkap dan jelas diterangkan dalam buku Kuliah
Aqidah Lengkap karya Drs. Humaidi Tatapangarsa (terbitan Bina Ilmu, Surabaya).
Bahwa Injil Yahya
mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia ditulis oleh
pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang
disekitarnya.
Seorang penulis Masehi dari
Libanon, Jerjis Zuwen mengatakan: “Sesungguhnya Syirbantus dan Abisu beserta
pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi berpendapat bahwa Al-Masih
tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada sebelum ibunya Maryam. Oleh
karena itu pada tahun 96 M berkumpullah semua pendeta Asia dan lain-lain di
tempat Yahya. Mereka mengharapkan agar Yahya menulis tentang
Al-Masih dan menyerukan
sebuah Injil yang belum ditulis oleh ahli-ahli Injil yang lain. Lalu ditulisnya
dengan cara tersendiri tentang ketuhanan Allsih.”
Penulis Masehi lainnya,
Yusuf Al-Dubai Al-Khauri menerangkan pula. “Sesungguhnya yahya mengarang Injilnya
pada penghabisan hidupnya atas permohonan pendeta-pendeta Asia. Penyebabnya
adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari ketuhanan
Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-Masih itu dan
disebutkan apa-apa yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas dalam
Injil-injil mereka.”
Jadilah Injil Yahya adalah
satu-satunya Injil – di antara keempat Injil – yang diakui sah oleh kalangan
gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.
Injil-injil selain yang keempat
itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha
(injil-injil yang tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan).
Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot
Sebagai umat
Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya Matius,
Markus, Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah
mempercayai bahwa Allah SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as.
Akan tetapi Injil yang murni atau benar-benar berisi kumpulan firman Allah SWT
kini sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai umat Islam dilarang mempercayai
isi keempat Injil tersebut.
Ditegaskan dalam
Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta: Djambatan, 1992.
Berdasarkan
keterangan Al Qur’an dan dengan menganalogikan Injil dengan Al Qur’an, maka
umat Islam memandang bahwa Injil yang seharusnya menjadi pegangan umat Kristen
haruslah satu versi seperti Al Qur’an, ia harusiah merupakan himpunan murni
firman-firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Isa AI-Masih dan kemudian ia
sampaikan kepada para pengikutnya. Injil itu seharusnya berbahasa Aramea,
karena Nabi Isa Almasih dan kaumnya berbahasa Aramea .
Di antara semua Injil yang
tersebut di atas – baik yang sah maupun tidak – sesungguhnya Injil Barnabas
yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi Injil Barnabas banyak
persamaannya dengan yang diberitakan Al-Quran. Sebab dalam kitab tersebut,
antara lain, diterangkan juga:
1.
Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah
diserupakan oleh Tuhan – rupa dan suaranya – dengan rupa dan suara Yesus.
Sedang Yesus sendiri loncat bersama malaikat dan terus diangkat ke hadirat
Allah SWT (Pasal 215, 216, dan 217).
2.
Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang Rasul (utusan) Allah.
3.
Bahwa putra Nabi Ibrahim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT
adalah Ismail, bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada
sekarang ini.
4.
Mesias (yang dimaksudkan di sini “pembebas dunia” atau “juru selamat”) atau
Almasih yang dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad, Nabi dan
Rasul Allah yang terakhir.
Hanya saja, yang patut
disesalkan, Injil Barnabas oleh pihak Gereja digolongkan sebagai Injil yang
tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi pada tahun
1709, Cremer Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah tertua
Injil Barnabas dalam bahasa Italia yang semula tersimpan rapi di perpustakaan
seorang terkemuka di Amsterdam. Dari naskah berbahasa Itali itulah dibuat
terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol dan Arab.
Kitab
Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
v Sejarah
Diturunkan
Alqur’an
pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw pada malam senin tanggal 17
ramadhan tahun 40 dari kelahiran Nabi Muhammad saw, atau tanggal 6 agustus
tahun 610 M. ketika nabi sedang berkhalwat (bersemedi) di gua hiro (mekah)
wahyu yang pertama turun adalah Al-qur’an ayat 1 sampai 5. baca dan fahamilah
firman Allah dibawah ini : Artinya : Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang
telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan tTuhanlulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq ; 1 –
5)
Al-qur’an diturunkan oleh malaikat jibril secara berangsur-angsur tidak
sekaligus, kurang lebih lamanya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama nabi dikota 13
tahun dan 10 tahun di madinah. Isinya terdiri dari 30 Juz, memuat 114 surat,
6666 ayat. Ayat yang diturunkan di mekah disebut ayat / surat makiyah, dan yang
diturunkan waktu nabi di madinah dusebut ayat / surat madaniyah.
Ciri – ciri ayat yang diturunkan di mekah antara lain :
1. Ayatnya pendek-pendek
2. Di mulai dengan lafadh Ya
Ayyuan naas
3. Isinya tentang perintah
berirman kepada Allah
Ciri-ciri ayat
yang diturunkan di madinah antara lain :
1. Ayatnya panjang-panjang
2. Dimulai ayatnya dengan
lafadh Ya Ayyuha Ladzina Aamanu
3. Isinya tentang
hukum-hukum
Adapun
surat dan ayat yang terakhir turun kepada nabi yaitu surat Al-maidah ayat 3.
firman Allah :
Artinya
: Pada hari ini telah ku kumpulkan untuk kamu agamamu. Dan telah ku cukupkan
kepadamu nikmatku. Dan kuridhoi islam itu menjadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah
; 3 )
Ayat
ini turun pada haru jum’at tanggal 9 zulhijah tahun 10 H (16 maret 632 M).
ketika itu nabi berusia ± 63 tahun, dalam menjalankan ibadah haji terakhir yang
disebut haji wada.
v Nama Lain
Al Qur’an
memiliki banyak nama lain, diantaranya :
Al
Furqon Al Huda Al
Kitab
At
Tanzil As
Syifa’ Adz
Dzikru
v Fungsi dan
Tujuan Kitab Al Qur’an
Al
Qur’an berfungsi sebagai pedoman hidup manusia sekaligus bertujuan untuk
membimbing manusia agar menuju ke jalan yang benar dengan mematuhi segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
v Isi Kitab Al
Qur’an
Sampai akhir zaman kandungan Al-qur’an berlaku untuk
semua manusia dan untuk semua golongan. Diantaranya memuat tentang :
1. Ketauhidan (pengesaan Allah) atau disebut juga Aqidah
2. Cara-cara mengabdi kepada Allah (Fiqih)
3. Tatakrama kehidupan sehar-hari (Akhlak)
4. Mengandung Ilmu Pengetahuan
5. Kabar gembira bagi yang beriman. Dan peringatan bagi yang kafir
6. Menata soal kedamaian dalm kehidupan bermasyarakat
7. sejarah orang-orang terdahulu
v Keistimewaan
Al Qur’an
Alqur’an sebagai kitab suci umat islam, mempunyai
kelebihan atau keistimewaan yang sangat tinggi dibandingkan dengan kitab-kitab
lainnya. Diantaranya :
1. membacanya mendapat pahala
2. memegangnya harus suci dar hadas kecil dan hadas besar
3. memberi ketentraman jiwa, kebahagiaan serta pengobat hati bagi sipembacanya.
4. mengangkat drajat bagi orang-orang yang membacanya
5. merupakan mujizat terbesar sepanjang sejarah dunia
6. menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya
Manusia
Tiada yang Sempurna
Apabila ada
Kesalahan Mohon maaf yang Sebesar-Besarnya
!!!!!!!!!!!!!!
Sumber Data
Aqidah
Akhlak karya Drs. H. Masan AF, M.Pd
Bagi yang malas mencopy,,.. saya punya yang lebih lengkap.. silahkan download di bawah ini...
tetapi disana ada dalil tulisan arab yang hanya bisa dibaca dengan Qur'an in Word.....
untuk mendownloadnya... silahkan klik dibawah ini.....
JANGGAN LUPA COMMENT & FOLLOW @AlfianDevily4nz