• Profil

    Blog ini dibuat untuk menyampaikan kreasi dari pembuatnya, bagi anda yang ingin mencari atau mendownload silahkan. atau sekedar mampir juga silahkan. tpi tolong beri komentar yaaa!!!

  • Post Title 2

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla ...

  • Post Title 3

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla ...

  • Post Title 4

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem...

10 Asmaul Husna dan tafsirnya


Asmaul Husna
Al ‘Aziz
Lafal Al-’Aziz ini berasal dari al-’izzah, yakni kekuatan dan kemenangan. Ada pendapat lain mengatakan bahwa maknanya adalah yang menghindarkan diri dari perolehan yang tinggi dari sifat-sifat makhluk. Al-Jili berkata:”Dia (Allah) adalah yang mulia kedudukan-Nya sehingga tidak akan hina, jauh dari pemahaman sehingga tidak bisa dicapai, dan cukup dengan Dzat-Nya sehingga tidak membutuhkan kepada yang lain-Nya.” Imam Al-Ghazali berkata: “Dia (Allah) adalah Dzat Yang Mulia; tidak terrkumpul ketiga makna ini kecuali pada Allah SWT”
Hamba-hamba yang ‘aziz adalah mereka yang dibutuhkan oleh hamba-hamba Allah yang lain dalam urusan-urusan penting mereka, yaitu kehidupan akhirat dan kebahagiaan yang abadi.
Khasiatnya
Barangsiapa berdzikir dengannya selama empat puluh hari, tiap-tiap hari sebanyak empat puluh kali, niscaya Allah akan menolongnya dan memuliakannya, sehingga ia tidak lagi membutuhkan bantuan seorang makhluk pun.

Al Ghaffar

Asal kata Al Ghaffar itu adalah sitr dan taghthiyah, artinya “Merahasiakan” atau “Menutupi.” Jadi, maghfirah dari Allah itu maknanya adalah dirahasiakan-Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia dan rahmat-Nya bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya. Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman:
Hamba-Ku, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebanyak bumi itu pula, asal engkau tidak menyekutukan Aku.
Al-Ghaffar itu artinya adalah Dzat yang menampakkkan kebagusan dan menutupi kejelekan di dunia, dan memaafkan hukumannya di akhirat.
Sebagaimana dikatakan di atas, bahwa makna ghafara itu adalah satara (merahasiakan), maka yang pertama-tama dirahasiakan Allah dari hamba-hamba-Nya adalah: dijadikan-Nya keburukan-keburukan badan mereka tertutup di batin mereka, ditutupi oleh kebagusan lahir mereka. Kedua, pikiran jahat dan keinginan buruk mereka ditempatkan-Nya di dalam kalbu, sehingga tidak ada orang yang dapat melihatnya; seandainya segala yang terpendam di dalam hati mereka berupa sifat khianat, buruk sangka dan semua sifat buruk itu tampak dari luar, tentu mereka akan celaka karenanya. Ketiga, dengan maghfirah-Nya itu pula Allah telah merahasiakan dosa-dosa manusia yang sebenarnya pantas dipermalukan di hadapan orang banyak, namun Dia berjanji akan menggantikan kejahatan-kejahatan mereka dengan kebaikan dan janji-Nya adalah benar.
Keberuntungan seorang hamba dengan ism ini diisyaratkan, bahwa ia harus merahasiakan aib orang lain sebagaimana ia ingin orang lain merahasiakan aibnya. Rasulullah saw. bersabda:
Barangsiapa merahasiakan aib orang mukmin, niscaya Allah pun akan merahasiakan aibnya pada hari kiamat.”
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Isa as. dan para pengikutnya berjalan melewati bangkai seekor anjing yang telah membusuk. Lalu para pengikutnya berkata: “Alangkah busuknya bau bangkai anjing ini!” Namun nabi Isa as. menjawab: “Alangkah bagusnya gigi putih anjing ini!” Ucapan beliau ini untuk mengingatkan mereka, bahwa seyogyanya yang disebutkan dari segala sesuatu itu adalah kebaikannya, bukan keburukannya.

Al Fattah

Dialah yang dengan inayah-Nya terbuka segala yang terkunci. Dan dengan hidayah-Nya tersingkap segala yang musykil. Terkadang Dia membukakan kerajaan-kerajaan bagi para nabi-Nya, dan mengeluarkannya dari tangan musuh-musuh-Nya. Dan terkadang pula diangkat-Nya hijab dari hati para aulia-Nya, serta dibukakan-Nya bagi mereka pintu-pintu kerajaan langit-Nya dan keelokan kebesaran-Nya. Di Tangan-Nyalah kunci-kunci alam gaib berada, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia.
Allah berfirman yang artinya:
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya … (QS. Fathir: 2)
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan orang rindu sampai menjadi terbuka kunci-kunci musykilat Ilahiyah oleh lisannya, dan menjadi mudah dengan ma’rifah-Nya urusan duniawi dan ukhrawi yang sulit atas makhluk lainnya, agar ia memperoleh bagian dari-Nya.
Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk memudahkan urusan, menerangi kalbu, dan menguasai pintu-pintu pembukaan. Barangsiapa membacanya sesudah shalat fajar sebanyak 71 kali, sambil meletakkan kedua tangannya di dadanya, maka Allah akan menyucikan kalbunya, menerangi jiwaanya, dan memudahkan urusannya.

Al-Basith

Al-Basith adalah Dzat yang meluaskan rezeki dengan cara yang dikehendaki-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Al-Basith ialah meluaskan bayangan bagi arwah di dalam kehidupan.
Al-Basith ialah Dzat yang memberi reezeki kepada orang-orang lemah dan meluaskan rezeki kepada orang-orang kaya sehingga tidak tersisa kemelaratan, dan menahannya dari orang-orang miskin sehinggga tidak tersisa kemampuan.
Berakhlak dengan ism ini adalah dengan menahan diri dari semua selain dari Dia, dan melapangkan diri dalam setiap sesuatu yang diridhai-Nya. Tidak menyusahkan orang lain dan tidak terlalu menaruh kepercayaan kepada mereka.
Khasiatnya
Al-Basith adalah: jika seseorang berzikir dengannya seusai mengerjakan shalat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke mukannya, niscaya Allah akan membukaakan baginya salah satu pintu kekayaan.
Al ‘Adl
Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwa hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa orang-orang durhaka akan dimasukkan ke dalam api neraka jahanam.
Keberuntungan seorang hamba beragama dari ism ini adalah percaya bahwa Allah SWT itu sangat adil, yang tidak terbantahkan pengurusan-Nya, hukum-Nya, dan segala af’al-Nya, baik yang sesuai dengan kehendaknya maupun yang tidak sesuai. Sebab, semuanya itu adil. Dia seperti apa yang seharusnya dan atas apa yang seharussnya. Kalau Ia tidak melakukan apa yang telah dilakukan-Nya itu, tentu akan terjadi perkara lain, yang mungkin akan lebih besar mudaratnya.
Berakhlak dengan ism ini menuntut seseorang agar senantiasa adil dalam menghukum, berperilaku, dan berrsikap, dan tidak boleh menganiaya seorang pun.
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini pada hari Jumat atau malam Jumat di atas dua puluh iris roti, lalu roti itu dimakannya, maka Allah akan menundukkan seluruh makhluk untuknya.

Al Ghafur
Dia adalah Dzat yang banyak memberikan ampunan dan merahasiakan. Ism ini sama maknanya dengan ism Allah lainnya, yaitu Al-Ghaffar, namun ia memberitakan tentang jenis mubalaghah yang tidak diberitakan oleh Al-Ghaffar. Sebab Al-Ghafur memberitakan tentang mubalaghah yang muncul dari tambahan ampunan yang berulang-ulang. Dia adalah Ghafur dalam arti bahwa Dia memiliki sifat pengampun yang sempurna hingga mencapai puncakknya. Mubalaghah yang dapat dipahami dari Al-Ghaffar adalah menurut jumlah, sedangkan mubalaghah yang dipaahami dari Al-Ghafur itu menurut keadaan.
Berakhlak dengan ism ini menuntut seseorang untuk senantiasa meminta pengampunan dan memaafkan kesalahan orang lain. Inilah kunci ampunan dari Allah SWT, seperti yang difirmankan-Nya di dalam surah An-Nur yang berbunyi:
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? ..” (QS An Nur: 22)


Khasiatnya

Barangsiapa menuliskan ism ini diatas orang yang sakit demam, niscaya akan sembuh. Dan barangsiapa menuliskan Sayyidul Istighfar lalu dihapusnya dengan air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata-kata, maka akan menjadi mudahlah saat sakaratul maut orang yang bersangkutan. Ia telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil dengan baik.

Al Barr
Al Barr ialah Dzat yang menyampaikan kebaikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan lemah-lembut. Al-Barr yang mutlak itu ialah yang semua kebajikan dan kebaikan itu berasal dari-Nya. Sedangkan seorang hamba dapat menjadi barran sesuai dengan kebajikan yang ia lakukan, terutama terhadap kedua ibu bapaknya dan guru-gurunya.
Diriwayatkan dari Nabi Musa a.s. ketika beliau berada di hadirat Tuhannya, beliau melihat seorang laki-laki berada di sisi tiang ‘Arsy, lalu beliau dengan keheranan bertanya kepada Tuhannya: “Oh Tuhan, dengan amal apakah orang ini mencapai derajat ini?”
Allah menjawab: “Ia tidak pernah merasa iri kepada hamba-hamba-Ku yang Aku beri karunia, dan dia juga sangat berbakti kepada ibu bapaknya.”
Berakhlak dengan ism ini menuntut anda agar banyak memberikan manfaat kepada hamba-hamba Allah dan bersikap kasih terhadap mereka.
Khasiatnya
Orang yang berzikir dengan ism ini akan mendapatkan kebajikan di dalam segala hal yang ada.

Ar Ra’uf
Ar Ra’uf berasal dari kata ar-ra’fah yang artinya sangat ramah. Rahmat itu termasuk sifat iradat yang paling tinggi, sebab sifat ini melenyapkan kesulitan dan menolak kejahatan dengan lemah-lembut dan kasih sayang.
Berakhlak dengan ism ini menghendaki Anda bersikap kasih sayang terhadap hamba-hamba Allah, seperti yang dinyatakan oleh Nabi saw.:
Sayangilah orang yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang ada di langit.
Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism ini sepuluh kali ketika sedang dilanda amarah, dan kemudian membaca shalawat kepada Nabi saw. sepuluh kali juga, niscaya akan redalah kemarahannya. Demikian pula jika dibaca di hadapan orang yang sedang marah.

An Nafi’
An Nafi’ artinya yang maha pemberi manfaat. Ism ini adalah ism sifat yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah. Tidak ada kemudharatan, keemanfaatan, kejahatan, dan kebaikan kecuali dengan iradah-Nya jua.
Allah SWT berfirman:
Katakanlah, bahwa semuanya berasal dari sisi Allah.
Namun adab terhadap hak Allah itu mengharuskan agar kejahatan itu dinisbatkan kepada hamba. Sebagaimana ditunjukkan dalam firman Allah dalam mengajak manusia supaya bersikap adab terhadap hak-Nya:
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri … (QS An Nisa’: 79)
Lihatlah adab Sayyidina Khidhir a.s. yang telah meenisbatkan keaiban kepada dirinya sendiri, sebagaimana diceritakan oleh Allah di dalam firman-Nya:
dan aku bermaksud merusakkan bahtera itu … (QS Al Kahfi: 79)
Padahal, dari cerita sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa beliau melakukan itu adalah atas petunjuk dan kehendak dari Allah, seperti terungkap dalam firman Allah berikut:
dan bukanlah aku melakukan itu menurut kemauanku sendiri … (QS Al Kahfi: 82)
Dikatakan bahwa Yang Memberi mudarat dan Yang Memberi Manfaat itu ialah Dzat yang berasal dari-Nyalah segala kebaikan, kejahatan, kemanfaatan, dan kemudaratan, dan itu semua dinisbatkan kepada Allah SWT; baik dengan perantaraan malaikat, manusia, benda-benda mati, maupun tanpa perantara. Janganlah Anda sangka bahwa racun itu sendiri yang mematikan atau mencelakakan, dan bahwa makanan itu sendiri yang mengenyangkan atau memberi manfaat, dan bahwa malaikat, manusia, setan atau makhluk lain seperti planet, bintang, dan lain-lain bisa memberikan kebaikan, kejahatan, kemanfaatan atau kemudaratan dengan dirinya sendiri. Semua itu adalah dengan sebab-sebab yang ditundukkan bagi mereka.
Ber-taqarrub dengan kedua ism ini menghendaki Anda tidak mengharapkan kemanfaatan dari selain Allah SWT dan tidak minta tolong dari kesulitan kepada selain-Nya.
Khasiatnya
Khasiat ism An Nafi’ adalah, bahwa jika seseorang yang sedang ‘berkumpul’ dengan istrinya berzikir dalam hatinya dengan ism ini, niscaya istrinya akan mencintainya dengan sepenuh hatinya, dan akan dikaruniai anak-anak yang saleh.

setelah membaca......... janggan lupa diamalkan.... n jggn lpa follow @AlfianDevily4nz

Kitab-Kitab yang kepada para Rasul

PAPPER
Kitab-Kitab Allah
Yang Diturunkan Kepada para Rasul


Description: F:\Fian\logo_departemen_agama.png

                   Nama                 :        Alfian Nurfaizi (02)

                   Pembimbing      :        Ibu Muharning, S.Ag

                   Mapel                :        Aqidah Akhlak




Kelas Aksel
MTsN Model Babat
Tahun Pelajaran 2012/2013




Kitab Taurat ke Nabi Musa as
 
v Sejarah Diturunkan
Nabi Musa diutus untuk menghadapi Raja Fir’aun dan Bani Israil yang terkenal keras dan kejam. Keadaan itu merupakan tantangan yang sangat berat bagi nabi Musa. Namun Nabi Musa menghadapinya dengan penuh keberanian, ketabahan, dan kesabaran serta kemauan yang keras yang tak kenal putus asa.
Setelah beliau menghadapi Raja Fir’aun dan para tentaranya yang kejam dan akhirnya Raja Fir’aun dan tentaranya tenggelam, Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai. Ia meninggalkan kaumnya dan menyerahkan kaumnya kepada penjagaan Nabi Harun, saudaranya. Di Gunung Sinai, Nabi Musa berpuasa selama 30 hari. Kemudian puasanya ia sempurnakan menjadi 40 hari. Dalam keadaan suci,  Nabi Musa mendengar firman Allah SWT. Lalu secara langsung ia dikaruniai kitab Taurat yang berisi nilai-nilai dan pedoman hidup bagi umatnya.

v Dalil – dalil mengenai Kitab Taurat
“Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah : 53)
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44)
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia.” Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya” (QS. Al An’am : 91)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran : 48)
v Nama menurut Lughoh (bahasa)
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani, “Thora” yang berarti ajaran. Kitab Taurat itu sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Kata “Thora” diterjemahkan kedalam bahasa Yunani Kuno dengan nama Nomos yang artinya Hukum. Karena terdiri atas lima kitab, maka Taurat disebut juga “Lima Kitab Musa”. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as.

v Isi Kitab Taurat
Ø  Berikut ini adalah macam-macam penjelasan mengenai “Lima Kitab Musa”   :
a. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf as.
b. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.
c. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat.
d. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada zaman Nabi Musa as.
e. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan pengulangan kumpulan peraturan.
v  Dalam Kitab Taurat terdapat Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as, yaitu          :
1. Keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2. Larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.
3. Perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat
4. Perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)
5. Perintah menghormati ayah-ibu
6. Larangan membunuh sesama manusia
7. Larangan berbuat cabul (mendekati zina)
8. Larangan mencuri
9. Larangan berdusta (menjadi saksi palsu)
10. Larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.
v Umat Nabi Musa as
Nabi Musa memiliki umat yaitu Bani Israil. Orang Yahudi menyebut kitab suci mereka adalah “Tanak” dan Taurat adalah bagian pertama dari kitab suci tersebut. Orang Kristen menyebut Tanak dengan “Perjanjian Lama”, sehingga semua berasal dari Taurat. 


Kitab Zabur kepada Nabi Dawud as


v Sejarah Diturunkan
Nabi Dawud adalah keturunan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya bernama Yisya. Ia anak bungsu dari 13 bersaudara,  ia berasal dari keluarga Bani Israil. Sejak kecil Dawud adalah seorang pekerja keras dan penyayang binatang. Ia bersama kakanya sering menggiring ternak gembalanya ke lembah-lembah yang subur.
Ketika beranjak dewasa Dawud dan dua kakaknya ikut bertempur melawan pasukan Raja Jalut dari Filistin (Palestina) yang menjajah Bani Israil. Dalam pertempuran itu Dawud dapat membunuh Raja Jalut. Dawud kemudian menikah dengan Mikyal, putri Raja Talut. Raja Talut menyerahkan mahkota kerajaan kepada Dawud. Dawud ketika itu berusia 30 Tahun. Pada usia 40 Tahun Dawud diangkat menjadi nabi. Allah SWT memberinya kitab Zabur. 

v Dalil – dalil mengenai Kitab Zabur
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An Nisaa : 163)
“Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna” (QS. Al Baqarah : 184)
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (QS. Al Anbiyaa : 105)
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’ : 55)
v Nama menurut Lughoh dan Istilah
Zabur berasal dari kata “Zabara” yang artinya menulis. Menurut Istilah, Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Dawud as. Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabaraayazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmuur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmor (nyanyian rohani yang dianggap suci).
v Fungsi dan Tujuan Kitab Zabur
Fungsi diturunkannya kitab Zabur adalah sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi umat Nabi Dawud as.
Adapun tujuan diturunkannya Kitab Zabur adalah         :
1.      Membawa berita gembira bahwa bumi ini dipusakai kepada hamba yang saleh.
2.      Pemberi peringatan agar tidak ada alas an bagi manusia untuk mengingkari adanya Allah.
3.      Agar manusia dapat mengambil pelajaran dari pengalaman hidup sehari-hari.
4.      Memberi peringatan agar manusia senantiasa menyembah Allah.
5.      Menyuruh manusia untuk bersyukur dan berdoa kepada Allah.
6.      Memberi peringatan, perbuatan jahat akan dibalas dengan siksa atau sengsara. Perbuatan baik akan dibalas dengan pahala atau kebahagiaan.
v Isi Kitab Zabur
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci yang berasal dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. mulai dari mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, sukacita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari lima macam:
1.       Ratapan dan doa individu
2.       Ratapan-ratapan jamaah
3.       Nyanyian untuk raja
4.       Nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan
5.       Nyanyian perorangan sebagai rasa syukur

Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur:146
1. Besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah.
2. Maka aku akah memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan Allah.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara.
8. Dan Allah membukakan mata orang buta, Allah menegakkan orang yang tertunduk, dan Allah mengasihi orang yang benar.
9. Bahwa Allah akan berkerajaan kelak sampai selamaalamanya dan Tuhanmu, hai Zion! Zaman berzaman. Besarkanlah Allah olehmu.

v Umat Nabi Dawud as
Nabi Dawud diutus Allah kepada umat atau Bani Israil. Sebelumnya, banyak pelajaran Nabi Musa yang harus ditaati oleh Bani Israil. Salah satunya adalah larangan melakukan kegiatan duniawi pada hari Sabat (Sabtu). Nabi Dawud mempertahankan larangan itu bagi seluruh Bani Israil. Nabi Dawud meminta agar bangsa Bani Israil menyucikan hari Sabtu.


Karena hari sabtu adalah hari yang disucikan maka para nelayan tidak melakukan penangkapan ikan. Dengan demikian ikan-ikan di laut bebas berenang dan terapung-apung di permukaan laut. Para nelayan di Desa Ailat, di tepi Laut Merah tertarik untuk menangkap ikan-ikan itu. Mereka tidak menghiraukan larangan nabi Dawud. Walaupun sudah diperingatkan oleh Nabi Dawud, mereka tetap turun menangkap ikan di laut.
Nabi Dawud pun berdoa kepada Allah SWT. Doa itu dilakukan oleh Allah SWT, lalu terjadilah gempa yang dahsyat dan membinasakan mereka yang membangkang. Firman Allah dalam Al-A’raf ayat 163-165 yang artinya sebagai berikut :
Dan Tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabat, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka Berlaku fasik.
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang Amat keras?" mereka menjawab: "Agar Kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut merah antara kota Mad-yan dan bukit Thur. Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu, karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat. Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.


Kitab Injil kepada Nabi Isa as


v Sejarah Diturunkan
Nabi Isa dilahirkan pada tahun 1 masehi di Palestina. Ibunya adalah Maryam binti Imran. Ia lahir tanpa ayah, hal ini merupakan keistimewaan sekaligus kekuasaan Allah.
Setelah berusia 30 Tahun, Isa diangkat menjadi Rasul. Ia diutus untuk memimpin Bani Israil, dan kepadanya diturunkan Kitab Injil. Injil artinya kabar yang baik. 

v Dalil – dalil mengenai Kitab Injil
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran : 48)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath : 29)

v Nama menurut Lughoh dan Istilah
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu ia diangkat/diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya.

v Fungsi dan Tujuan Kitab Injil
Injil termasuk kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa as. Sebagai umat Islam, kita wajib mengimani keberadaan kitab injil tersebut. Sebagaimana kitab suci terdahulu, maka fungsi kitab Injil adalah sebagai petunjuk bagi manusia menuju jalan yang benar. Dalah Surat Ali Imran ayat 3 Allah berfirman :

Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Sebagaimana kitab Taurat, kitab Injil bertujuan   : Mengembalikan Bani Israil dari penyelewengan, mencegah mereka dari kesesatan, dan bertakwa, Serta taat kepada Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Az-Zukhruf ayat 63-64 disebutkan :

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Yang dimaksud dengan hikmat di sini ialah kenabian, Injil dan hukum.

v Isi Kitab Injil
Isi pokok Kitab Injil yang merupakan wahyu dari Allah meliputi:
a. Membenarkan ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya.
b. Kisah-kisah tentang hal-hal yang bersifat gaib dan luar biasa, yakni mu’jizat dari Nabi Isa as.
c. Mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
d. Menyuruh umatnya untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yakni kembali ke jalan yang benar sebagaimana yang telah dirintis oleh para nabi sebelumnya.
e. Mengabarkan tentang akan diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun Kitab Injil yang digunakan oleh umat Kristen saat ini tidak murni lagi sebagai firman Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
v Umat Nabi Isa as
Meskipun Nabi Isa as telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengajak umatnya untuk berimaan kepada Allah, namun hanya sebagian kecil umatnya yang mau menerima seruannya.
Bermacam-macam mu’jizat yang diberikan Allah kepada Nabi Isa pun tidak membuat mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar. Bahkan mereka memusuhi dan ingin membunuh nabi Isa as. Allah mahakuasa, dia mengazab orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya. Sebagaimana telah diceritakan di atas, salah seorang pengikut Nabi Isa as yang berkhianat telah diserupakan wajahnya seperti wajah Nabi Isa dan ia pun dibunuh oleh orang-orang yang berniat membunuh Nabi Isa. Sedangkan Nabi Isa dan orang-orang yang beriman kepada kitab yang dibawa oleh Nabi Isa, diselamatkan oleh Allah SWT.


v Perlu diketahui untuk menambah keimanan
Penting untuk kita ketahui, bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Kalau begitu dari manakah Injil yang ada saat ini? Tidak lain karya orang-orang Yahudi yang ditulis beberapa waktu lamanya setelah Nabi Isa as. wafat. Pada mulanya beredar puluhan Injil, namun dalam Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea, – suatu tempat di Asia Kecil, dekat Konstantinopel – pada tahun 325 M yang diadakan oleh Kaisar Constantinus, diputuskan hanya empat injil yang sah.
1. Injil Matius karya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang mula-mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.
2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar, sedangkan namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi, kemudian masuk Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus adalah guru markus, ialah Petrus.
Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara (untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.
Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Pahamnya ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir, dan Habsy. ltulah sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan Nabi dan Rasul sebagaimana Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Tuhan yang lain.
3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain mengatakan, bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dengan demikian baik Lukas maupun Paulus bukanlah murid Yesus.
4.Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang tinggal di Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid Murid Yesus, sebab ia terbunuh pada tahun 70 M.
Prof. Stadlein menegaskan bahwa Injil Yahya dikarang oleh seorang mahasiswa dari perguruan Iskandariyah pada abad kedua masehi. Pendapat inilah yang cukup beralasan. Mengapa? Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-mula datang dari mazab Iskandariyah yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea pada tahun 325 M semasa Kaisar Constantinus.
Yang jelas Injil Yahya sengaja ditulis untuk menegaskan tentang ketuhanan Yesus. Tentang sejarah penulisan Injil Yahya ini lebih lengkap dan jelas diterangkan dalam buku Kuliah Aqidah Lengkap karya Drs. Humaidi Tatapangarsa (terbitan Bina Ilmu, Surabaya).
Bahwa Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia ditulis oleh pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang disekitarnya.
Seorang penulis Masehi dari Libanon, Jerjis Zuwen mengatakan: “Sesungguhnya Syirbantus dan Abisu beserta pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi berpendapat bahwa Al-Masih tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada sebelum ibunya Maryam. Oleh karena itu pada tahun 96 M berkumpullah semua pendeta Asia dan lain-lain di tempat Yahya. Mereka mengharapkan agar Yahya menulis tentang

Al-Masih dan menyerukan sebuah Injil yang belum ditulis oleh ahli-ahli Injil yang lain. Lalu ditulisnya dengan cara tersendiri tentang ketuhanan Allsih.”
Penulis Masehi lainnya, Yusuf Al-Dubai Al-Khauri menerangkan pula. “Sesungguhnya yahya mengarang Injilnya pada penghabisan hidupnya atas permohonan pendeta-pendeta Asia. Penyebabnya adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari ketuhanan Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-Masih itu dan disebutkan apa-apa yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas dalam Injil-injil mereka.”
Jadilah Injil Yahya adalah satu-satunya Injil – di antara keempat Injil – yang diakui sah oleh kalangan gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.
Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang tidak sah, yang dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
Description: D:\Clip Art\WAYANG\Bimoseno.jpg1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas

5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot
Sebagai umat Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya Matius, Markus, Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah mempercayai bahwa Allah SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as. Akan tetapi Injil yang murni atau benar-benar berisi kumpulan firman Allah SWT kini sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai umat Islam dilarang mempercayai isi keempat Injil tersebut.
Ditegaskan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.
Berdasarkan keterangan Al Qur’an dan dengan menganalogikan Injil dengan Al Qur’an, maka umat Islam memandang bahwa Injil yang seharusnya menjadi pegangan umat Kristen haruslah satu versi seperti Al Qur’an, ia harusiah merupakan himpunan murni firman-firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Isa AI-Masih dan kemudian ia sampaikan kepada para pengikutnya. Injil itu seharusnya berbahasa Aramea, karena Nabi Isa Almasih dan kaumnya berbahasa Aramea .

Di antara semua Injil yang tersebut di atas – baik yang sah maupun tidak – sesungguhnya Injil Barnabas yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi Injil Barnabas banyak persamaannya dengan yang diberitakan Al-Quran. Sebab dalam kitab tersebut, antara lain, diterangkan juga:
1. Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah diserupakan oleh Tuhan – rupa dan suaranya – dengan rupa dan suara Yesus. Sedang Yesus sendiri loncat bersama malaikat dan terus diangkat ke hadirat Allah SWT (Pasal 215, 216, dan 217).
2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang Rasul (utusan) Allah.
3. Bahwa putra Nabi Ibrahim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT adalah Ismail, bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada sekarang ini.
4. Mesias (yang dimaksudkan di sini “pembebas dunia” atau “juru selamat”) atau Almasih yang dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad, Nabi dan Rasul Allah yang terakhir.
Hanya saja, yang patut disesalkan, Injil Barnabas oleh pihak Gereja digolongkan sebagai Injil yang tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi pada tahun 1709, Cremer Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah tertua Injil Barnabas dalam bahasa Italia yang semula tersimpan rapi di perpustakaan seorang terkemuka di Amsterdam. Dari naskah berbahasa Itali itulah dibuat terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol dan Arab.


Kitab Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW

v Sejarah Diturunkan
Alqur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw pada malam senin tanggal 17 ramadhan tahun 40 dari kelahiran Nabi Muhammad saw, atau tanggal 6 agustus tahun 610 M. ketika nabi sedang berkhalwat (bersemedi) di gua hiro (mekah) wahyu yang pertama turun adalah Al-qur’an ayat 1 sampai 5. baca dan fahamilah firman Allah dibawah ini : Artinya : Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tTuhanlulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq ; 1 – 5)

Al-qur’an diturunkan oleh malaikat jibril secara berangsur-angsur tidak sekaligus, kurang lebih lamanya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama nabi dikota 13 tahun dan 10 tahun di madinah. Isinya terdiri dari 30 Juz, memuat 114 surat, 6666 ayat. Ayat yang diturunkan di mekah disebut ayat / surat makiyah, dan yang diturunkan waktu nabi di madinah dusebut ayat / surat madaniyah.

Ciri – ciri ayat yang diturunkan di mekah antara lain :

1. Ayatnya pendek-pendek
2. Di mulai dengan lafadh Ya Ayyuan naas
3. Isinya tentang perintah berirman kepada Allah

Ciri-ciri ayat yang diturunkan di madinah antara lain :

1. Ayatnya panjang-panjang
2. Dimulai ayatnya dengan lafadh Ya Ayyuha Ladzina Aamanu
3. Isinya tentang hukum-hukum

Adapun surat dan ayat yang terakhir turun kepada nabi yaitu surat Al-maidah ayat 3. firman Allah :
 
Artinya : Pada hari ini telah ku kumpulkan untuk kamu agamamu. Dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatku. Dan kuridhoi islam itu menjadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah ; 3 )
Ayat ini turun pada haru jum’at tanggal 9 zulhijah tahun 10 H (16 maret 632 M). ketika itu nabi berusia ± 63 tahun, dalam menjalankan ibadah haji terakhir yang disebut haji wada.
v Nama Lain
Al Qur’an memiliki banyak nama lain, diantaranya :

Al Furqon                                     Al Huda                                  Al Kitab                                  
At Tanzil                                      As Syifa’                                  Adz Dzikru

v Fungsi dan Tujuan Kitab Al Qur’an
Al Qur’an berfungsi sebagai pedoman hidup manusia sekaligus bertujuan untuk membimbing manusia agar menuju ke jalan yang benar dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

v Isi Kitab Al Qur’an
Sampai akhir zaman kandungan Al-qur’an berlaku untuk semua manusia dan untuk semua golongan. Diantaranya memuat tentang :

1. Ketauhidan (pengesaan Allah) atau disebut juga Aqidah
2. Cara-cara mengabdi kepada Allah (Fiqih)
3. Tatakrama kehidupan sehar-hari (Akhlak)
4. Mengandung Ilmu Pengetahuan
5. Kabar gembira bagi yang beriman. Dan peringatan bagi yang kafir
6. Menata soal kedamaian dalm kehidupan bermasyarakat
7. sejarah orang-orang terdahulu
Description: D:\Clip Art\Seni Islam\KALIGR~2.JPG






v Keistimewaan Al Qur’an
Alqur’an sebagai kitab suci umat islam, mempunyai kelebihan atau keistimewaan yang sangat tinggi dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya. Diantaranya :

1. membacanya mendapat pahala
2. memegangnya harus suci dar hadas kecil dan hadas besar
3. memberi ketentraman jiwa, kebahagiaan serta pengobat hati bagi sipembacanya.
4. mengangkat drajat bagi orang-orang yang membacanya
5. merupakan mujizat terbesar sepanjang sejarah dunia
6. menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya



Manusia Tiada yang Sempurna
Apabila ada Kesalahan Mohon maaf yang Sebesar-Besarnya
!!!!!!!!!!!!!!

Sumber Data




Aqidah Akhlak karya Drs. H. Masan AF, M.Pd

 Bagi yang malas mencopy,,.. saya punya yang lebih lengkap.. silahkan download di bawah ini...


tetapi disana ada dalil tulisan arab yang hanya bisa dibaca dengan Qur'an in Word.....
untuk mendownloadnya... silahkan klik dibawah ini.....


JANGGAN LUPA COMMENT  & FOLLOW @AlfianDevily4nz




 
Copyright © Alfi Blog. Original Concept and Design by My Blogger Themes